Teori Manajemen Mutakhir

Sebagai disiplin ilmu yang berhubungan erat dengan kehidupan manusia, ilmu manajemen terus berkembang. Blog ini menyediakan artikel-artikel tentang teori manajemen yang paling mutakhir. Tentunya, dengan tidak meninggalkan teori-teori manajemen klasik.

Tuesday, May 24, 2016

// // 1 comment

Aturan Kompor Panas Dalam Disiplin

Aturan Kompor Panas atau Hot Stove Rule adalah prinsip umum dalam manajemen yang diperkenalkan oleh Douglas Murray McGregor pada awal 60-an. McGregor adalah tokoh yang berpengaruh di dunia manajemen. Bukunya, The Human Side of Enterprise (1960) dikenal karena pengaruhnya yang intense pada praktek pembelajaran.

Prinsip Aturan Kompor Panas merupakan analogi antara melanggar disiplin perusahaan dengan menyentuh kompor panas. Pada prinsip itu, McGregor mengilustrasikan bagaimana perusahaan dapat mengambil tindakan disiplin kepada para karyawan tanpa membuat mereka memiliki perasaan diperlakukan dengan tidak adil atau terganggu. Ide sentral dari prinsip Hot Stove Rule itu adalah bahwa disiplin yang efektif dan rasional dapat ditegakkan dengan cara menghukum karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin seperti menyentuh kompor panas.

4 Prinsip Aturan Kompor Panas

Peringatan (forewarning)
Setiap anggota organisasi dari tingkat paling rendah sampai tingkat paling tinggi harus sudah diberi pengumuman atau sosialisasi atas aturan perusahaan yang terbaru yang juga berfungsi sebagai peringatan kepada seluruh anggota organisasi untuk tidak melanggar aturan.

[Siapa pun yang telah diberi peringatan untuk tidak menyentuh kompor panas semestinya tidak akan berani menyentuh]

Konsekuensi Segera (immediate consequences)
Tindakan disiplin yang efektif harus segera diambil pada saat ada yang melanggar aturan disiplin agar setiap individu dapat melihat dengan jelas konsekuensi atau reaksi atas tindakan pelanggaran disiplin yang dilakukan.

[Orang yang menyentuh kompor panas akan segera merasakan panas pada kulit dari bagian tubuh yang menyentuh kompor panas tersebut]

Konsisten (consistent)
Tidak ada distorsi pada tindakan disiplin. Setiap ada yang melanggar disiplin, hukumannya sama. Mau berapa kali pun pelanggaran disiplin dilakukan, hukuman akan selalu sama.

[Berapa kali pun orang menyentuh kompor panas, ia akan selalu merasakan panas pada kulitnya]

Imparsial (impartiality)
Tindakan disiplin harus berhubungan dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan, bukan pada siapa yang melakukan. Siapa pun yang melanggar disiplin akan dikenai hukuman, tidak pandang bulu siapa yang melakukan dan apa posisinya di dalam perusahaan.

[Siapa pun yang menyentuh kompor panas, tidak peduli jabatannya, akan mendapatkan rasa panas yang sama]


Read More

Wednesday, September 4, 2013

// // 2 comments

Spesifikasi Manajer Menurut Stoner dan Wankel

James A.F Stoner dan Charles Wankel (1986:6-8) menspesifikasikan manajer sebagai berikut:

  1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain (managers work with and trhough other people)
  2. Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat (managers are responsible and accountable)
  3. Manager menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas (managers balance competing goals and set priorities)
  4. Manager harus berpikir secara analitis dan konseptual (managers must think analytically and conceptually)
  5. Manajer adalah penengah (managers are mediators)
  6. Manajer adalah politikus (managers are politicians)
  7. Manajer adalah diplomat (managers are diplomats)
  8. Manajer adalah lambang (managers are symbols)
  9. Manajer mengambil keputusan yang sulit (managers make difficult decisions)
Spesifikasi manajer di atas menunjukkan bahwa manajer harus cakap memainkan peran tertentu pada waktu yang tertentu pula. Manajer yang efektif akan piawai dalam memainkan peran mereka pada saat keadaan menuntutnya.
Read More
// // 2 comments

Pentingnya Tujuan dalam Manajemen

Adalah penting untuk menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. Namun, mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dan memastikan bahwa tugas yang dirampungkan bergerak ke arah tujuan yang hendak dicapai adalah lebih penting. Apa yang harus dicapai oleh seorang manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya selalu menjadi pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam manajemen.

Pengertian Tujuan

Tujuan adalah seuatu yang ingin diwujudkan oleh seseorang; tujuan merupakan obyek atas suatu tindakan.

Edwin A. Locke (1968:157) mengatakan bahwa Frederick W. Taylor menggunakan tujuan yang ditentukan sebagai salah satu teknik utama dari Manajemen Ilmiah (Scientific Management). Setiap bawahan diberi suatu tujuan yang menantang tetapi dapat dicapai dan didasarkan pada studi gerak dan waktu (time and motion study).

Sifat Penetapan Tujuan Menurut Locke:

  • spesifikasi tujuan (goal spesificity)
Suatu tujuan harus spesifik dan dapat diukur. Tujuan harus mampu menjawab apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana ekspektasi atas tujuan tersebut. Semakin spesifik suatu tujuan, semakin eksplisit kinerja akan dipengaruhi.
  • kesukaran tujuan (goal difficulty)
Tujuan telah terbukti menjadi taktik motivasi yang efektif apabila kesukaran dimasukkan sebagai bahan pertimbangan. Tujuan harus dibuat setinggi mungkin untuk meningkatkan kinerja tetapi cukup rendah untuk bisa diwujudkan. Apabila area abu-abu itu dapat tercapai maka tujuan dapat dikatakan telah terbukti efektivitasnya.
  • intensitas tujuan (goal intensity)
Intensitas tujuan berkaitan dengan "bagaimana", berkaitan dengan proses penyusunan tujuan atau bagaimana cara mewujudkan tujuan tersebut yang dapat diukur dengan faktor-faktor seperti cakupan atas proses kognitif, tingkat usaha (efforts) yang diperlukan, tingkat kepentingan tujuan dan konteks yang dibuat.
Empat Unsur Tujuan Manajemen
  1. sesuatu yang ingin diwujudkan (goal)
  2. cakupan (scope)
  3. ketepatan (definitness)
  4. pengarahan (direction)
Penggolongan Tujuan:
  1. Tujuan Organisasi secara makro
  2. Tujuan Manajer pada seluruh tingkatan hirarki organisasi
  3. Tujuan Individu
Klasifikasi Tujuan Menurut G.R. Terry (1975:40):
  1. Tujuan Pokok
  2. Tujuan Bagian
  3. Tujuan Kelompok
  4. Tujuan Kesatuan
  5. Tujuan Individu
Read More
// // 6 comments

Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni

Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan. 

Manajemen Sebagai Ilmu

Manajemen sebagai ilmu adalah suatu akumulasi pengetahuan yang disistemasi atau kesatuan pengetahuan yang terorganisir. Manajemen sebagai suatu ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu pendekatan terhadap keseluruhan dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang dapat diamati oleh indra manusia.

Titik berat manajemen sebagai suatu ilmu terletak pada metode keilmuan. Yang mengikat semua ilmu adalah metode ilmu yang dipergunakan untuk mensistemasi seluruh pengetahuan yang sifatnya pragmatis.

Goode dan Hat (1952:7) membatasi ilmu sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan para ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk kausalitas, yaitu Apabila ... maka ...

Dalam hubungan itu diketengahkan bagaimana suatu kumpulan pengetahuan harus disistemasi. Sebaliknya, apabila proposisi dimulai dengan kebenaran apriori maka proposisi itu kehilangan sifat ilmiahnya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, ilmu itu harus bersifat rasional, empiris, umum dan akumulatif.

Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena memiliki karakteristik pokok seperti ilmu. Dalam manajemen diaplikasikan langkah-langkah metode ilmiah tertentu.

Metode Ilmiah dalam Manajemen meliputi:

  1. observasi
  2. rumusan permasalahan
  3. akumulasi dan klasifikasi fakta tambahan yang baru
  4. generalisasi
  5. rumusan hipotesis
  6. pengujian dan verifikasi
Karena manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu maka seorang manajer haruslah memiliki sikap ilmiah sebagaimana para ilmuwan.

Sikap ilmiah yang harus dimiliki manajer:
  1. Obyektif
  2. Serba relatif
  3. Skeptif
  4. Kesabaran Intelektual
  5. Kesederhanaan
  6. Tidak memihak kepada etik

Manajemen Sebagai Seni

Manajemen sebagai seni yaitu manajemen dipandang sebagai keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.

Sifat Manajemen Sebagai Seni:

  1. Ahli
  2. Mahir
  3. Mampu
  4. Terampil
Metode manajemen sebagai seni:
  1. Studi
  2. Observasi
  3. Praktik lapangan
Read More

Thursday, August 1, 2013

// // Leave a Comment

Filsafat Manajemen

Pengertian Filsafat Manajemen

Filsafat Manajemen adalah bagian yang paling penting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer.

Seorang manajer memerlukan kepercayaan dan nilai pokok untuk memberi petunjuk yang sesuai dan dapat dipercaya guna menyelesaikan pekerjaan.

Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir. Filsafat manajemen sangat berguna karena dapat dimanfaatkan untuk memperoleh bantuan dan pengikut.

Filsafat Manajemen memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan memberi tantangan.

Filsafat manajemen mengandung dasar pandangan hidup yang merefleksikan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan manajemen. Untuk merealisasikan tujuan dibutuhkan beberapa faktor pendukung sehingga menjadikan kombinasi yang terpadu antara kepentingan individu atau umum.

Faktor-Faktor Dasar Filsafat Manajemen

Davis dan Filley dalam Ukas (1978) menyebutkan 9 faktor filsafat manajemen, yaitu:

  1. Kepentingan Umum
  2. Tujuan Usaha
  3. Pimpinan Pelaksana
  4. Kebijakan
  5. Fungsi
  6. Faktor Dasar
  7. Struktur Organisasi
  8. Prosedur
  9. Moral Kerja
Read More
// // Leave a Comment

Unsur-Unsur Manajemen

Berdasarkan definisi manajemen pada artikel pengertian manajemen, manajemen memiliki unsur-unsur berupa unsur dasar yang meliputi unsur sifat, unsur fungsi, unsur sasaran dan unsur tujuan.

Unsur Sifat (Sifat Manajemen)

  • Manajemen sebagai suatu seni
  • Manajemen sebagai suatu ilmu
Unsur Fungsi (Fungsi Manajemen)
  • Perencanaan
  • Pengorganisasian
  • Pengarahan
  • Pemotivasian
  • Pengendalina
Unsur Sasaran (Sasaran Manajemen)
  • Orang/manusia
  • Mekanisme kerja
Unsur Tujuan (Tujuan Manajemen)
  • Sasaran (objective)
  • Maksud (purpose)
  • Misi (mission)
  • Batas waktu (deadline)
  • Standar (standard)
  • Target
  • Jatah (quota)
Read More
// // Leave a Comment

Pengertian Manajemen

Istilah manajemen telah diartikan oleh banyak pihak dengan cara pandang yang berbeda-beda. Ada yang mengartikan sebagai pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan lain-lain. Pengartian istilah manajemen itu diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka sehingga arti manajemen pun bisa berbeda-beda. Bahkan, para ahli pun memiliki pengertian manajemen yang berbeda-beda.

Berikut batasan manajemen menurut beberapa ahli:

John D. Millet
Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal.

James A.F. Stoner
Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organization members and of using all other organizational resources to achieve stated organizational goals.

Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard
Management is working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals.

Ada yang memandang manajemen sebagi ilmu. Ada juga yang memandang manajemen sebagai seni. Oleh karena itu, tidak ada salahnya apabila kita mengartikan manajemen sebagai berikut:

Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Read More